Selasa, 29 Oktober 2013

makalah kearifan lokal


KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb.
Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu.
Laporan ini di susun untuk memenuhi pembuatan tugas makalah mata kuliah science education. Makalah ini di buat dari hasil wawancara oleh penulis dengan warga desa Takkalasi Kab. Barru.
Makalah ini dapat dikatakan jauh dari sempurna. Karena kesempurnaan hanya-lah milik Allah SWT semata. Jika ada kesalahan kata dalam makalah ini, mohon untuk di maklumi. Kritik dan saran sangat membantu penulis untuk perbaikan pembuatan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini bisa memberikan manfaat kepada pembaca.


            Makassar, 9 Oktober 2013


Hardianty. M






BAB I
PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
Setumpuk wejangan  yang berhamburan di bumi kita ini. Ia bak ratnamutumanikam, dimanapun ia berada maka kaum Bugis berhak  mengaplikasikan untuk itu. 'Sedikit' dari banyaknya mutiara itu adalah kearifan lokal di kalangan Bangsa Bugis atau lebih dikenal dengan istilah "Ada-ada Pappaseng" (Kata/kalimat yang mengandung tuah-tuah) yang lahir dari  moyang Bangsa Bugis. Akan Menjadi nilai luhur yang kemudian bermuara dan membentuk budaya Siri' na Pesse'(Budaya Malu dan Harga Diri). Terakomodir  dan berhulu pada slogan 'Sipakatau' yakni, saling memuliakan.

2.      Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dari “Taro Ada Taro Gau”?
2.      Dari mana “Ada Pappasseng” tersebut muncul?
3.      Mengapa harus “Taro Ada Taro Gau”?
4.      Apa manfaat dari “Ada Pappaseng” tersebut?

3.      Tujuan
Obervasi ini di lakukan bertujuan agar mahasiswa maupun anggota masyarakat dalam ruang lingkup yang luas, dapat memahami arti dan makna dari “Ada Pappassengna Ugi’e” yaitu “Taro Ada Taro Gau”.

4.      Manfaat
1.      Manfaat untuk penulis yaitu:
a.       Penulis dapat melatih diri dalam melakukan observasi, dan memberikan pengalaman untuk melakukan wawancara yang baik.
b.      Penulis dapat meningkatkan kemampuan berfikir dan skill dalam menulis dan menyusun makalah.
c.       Penulis mendapatkan ilmu pengetahuan tentang kebudayaan dan kearifan local daerah masing-masing.
2.      Manfaat untuk pembaca:
a.       Dapat mengetahui apa arti dan makna dari “Taro Ada Taro Gau” dan bagaimana mengaplikasikannya ke dalam kehidupan sehari- hari.
b.      Dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran tentang arti dari kalimat “Taro Ada Taro Gau”

5.      Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan metode wawancara

6.      Tempat Penelitian
Observasi ini dilakukan oleh penulis di daerah Takkalasi, Kabupaten Barru. Dengan melalui alat komunikasi yaitu Handphone.



















BAB II
HASIL OBSERVASI

Data diri dan hasil wawancara:
1.      Nama                     : Kaharuddin
Tempat Tinggal     : Takkalasi, Pude’e
Umur                     : 40
Pekerjaan               : Wiraswasta
itu ada pappasengna orang bugis yang mengatakan “Taro Ada Taro Gau” mengartikan bahwa antara perkataan harus selaras dengan perbuatan. Jangan ki lain yang kita bilang, lain juga yang kita lakukan.”
2.      Nama                     : Mihrawati
Tempat Tinggal     : Takkalasi
Umur                     : 31
Pekerjaan               : Apoteker
“itu perkataannya orang bugis yang bilang “Taro Ada Taro Gau” de’, artinya setiap ucapan yang keluar dari mulut harus disertai dengan perbuatan yang sesuai dengan ucapan ta. Kalau saya tidak salah, kalimat ini sudah ada sejak lama karena, sudah turun temurun mi de’itu. Terus, dari mana kalimat itu berasal tidak saya tau juga dari mana.”
3.      Nama                     : Irwan
Tempat Tinggal     : Takkalasi
Umur                     : 28
Pekerjaan               : Mekanik
“Taro Ada Taro Gau” itu artinya apa yang sudah kita katakan harus sesuai dengan perbuatan. Kalimat itu juga sangat penting karena menggambarkan sifat masyarakat bugis dahulu. Namun, saat ini saya melihat makna dari kalimat ini sudah sangat kurang pengaplikasiannya di kehidupan sehari-hari. Jadi, kita sebagai masyarakat suku bugis harus melestarikan kearifan local kita.”


4.      Nama                     : Rahmaeni
Tempat Tinggal     : Takkalasi, Pude’e
Umur                     : 43
Pekerjaan               : Penjahit
“artinya itu tadi adalah apa yang di keluarkan dari mulut, itu juga yang dikerjakan.” Seperti kalau bikin ki janji, jangan ki ingkari janji ta.”
5.      Nama                     : Isau
Tempat Tinggal     : Takkalasi, Pude’e
Umur                     : 73
Pekerjaan               : -
“yaro ada pappassengna tau ogi’e makkeda “Taro Ada Taro Gau” iyanaritu bettuangna, aja’ mu pallesse’I ada-ada mu. Mappada ku ma’ janci ki, aja mu pallesse’I aga pura mu janci ku taue.”


















BAB III
KESIMPULAN
v Apa pengertian dari “Taro Ada Taro Gau”?
“Taro Ada Taro Gau” adalah ada pappaseng (petuah) orang bugis yang artinya jika kita berbicara atau mengeluarkan suatu ucapan, maka kita harus bertindak sesuai dengan ucapan kita (dalam konteks perbuatan yang baik).”
v Dari mana “Ada Pappasseng” tersebut muncul?
Tidak diketahui dari mana asal kalimat tersebut muncul karena petuah ini sudah ada sejak lama dan telah di wariskan secara turun temurun.
v Mengapa harus “Taro Ada Taro Gau”?
Karena, petuah ini sangat baik dan mengajarkan kita agar selalu berbuat sesuai dengan ucapan. Dan kita sebagai manusia juga harus menepati janji. Karena, orang yang mengingkari janji bukan mencerminkan sebagai masyarakat bugis yang sebenarnya dan perbuatan ini juga tidak diajarkan oleh agama kita.
v  Apa manfaat dari “Ada Pappaseng” tersebut?
Manfaatnya yang dapat kita ambil yaitu, kita bisa berhati-hati dalam berucap. Karena apabila ucapan kita tidak sesuai dengan perbuatan kita, maka itu sudah menjadi suatu perbuatan tercela dan tidak disenangi oleh Allah SWT.












LAPORAN HASIL OBSERVASI
KEARIFAN LOKAL
“TARO ADA TARO GAU”
DI DESA TAKKALASI KABUPATEN BARRU
unm_logo.png
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
HARDIANTY.M
1311441018
PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA ICPC2/ICPB
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2013